top of page

Ciri Makanan yang Sudah Terkontaminasi Lalat

  • ayuniarti0
  • 15 Apr
  • 3 menit membaca

Lalat dikenal sebagai salah satu serangga yang dapat membawa berbagai penyakit karena kebiasaannya hinggap di tempat-tempat kotor seperti sampah, saluran pembuangan, hingga bangkai. Ketika lalat hinggap di makanan, mereka bisa meninggalkan berbagai mikroorganisme berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti diare, tifus, kolera, hingga keracunan makanan. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri makanan yang sudah terkontaminasi lalat menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan.


Bau Tidak Sedap yang Tidak Wajar


Salah satu indikasi awal bahwa makanan telah terkontaminasi lalat adalah munculnya bau tak sedap. Mikroorganisme yang terbawa oleh lalat seperti bakteri, virus, dan jamur dapat menyebabkan pembusukan, yang ditandai dengan aroma asam, tengik, atau bahkan busuk pada makanan. Bau ini sering kali muncul lebih cepat dari biasanya, bahkan sebelum tanggal kedaluwarsa makanan tercapai.


Contohnya, makanan yang biasanya dapat disimpan pada suhu ruang selama 4–5 jam, bisa menjadi basi hanya dalam waktu 1–2 jam jika sebelumnya telah dihinggapi oleh lalat. Ini menunjukkan bahwa aktivitas mikroba yang masuk ke dalam makanan mempercepat proses fermentasi dan pembusukan.


Perubahan Warna dan Tekstur Makanan


Makanan yang tercemar oleh lalat juga dapat mengalami perubahan warna dan tekstur. Warna makanan bisa berubah menjadi lebih gelap, kehijauan, keabu-abuan, atau muncul bercak-bercak yang tidak biasa. Perubahan ini menunjukkan bahwa makanan mulai membusuk atau sudah mengalami oksidasi akibat kontaminasi bakteri.


Tekstur makanan pun bisa berubah. Misalnya, daging yang sebelumnya segar menjadi berlendir, buah menjadi lembek dan basah, atau roti menjadi keras di bagian luar dan lembek di dalam. Ini merupakan tanda-tanda aktivitas mikroorganisme yang berkembang biak setelah lalat menyentuh makanan tersebut.


Adanya Telur atau Larva Lalat (Belatung)


Jika makanan dibiarkan terlalu lama dalam kondisi terbuka dan telah terkontaminasi lalat, maka sangat mungkin lalat akan bertelur di atasnya. Telur lalat berbentuk kecil, berwarna putih, dan sering kali diletakkan dalam jumlah banyak di area permukaan makanan. Dalam waktu 8–24 jam, telur ini bisa berubah menjadi larva atau belatung.


Kemunculan belatung di makanan adalah tanda jelas bahwa makanan tersebut sudah tidak layak konsumsi. Belatung bisa membawa berbagai patogen dan meningkatkan risiko infeksi apabila termakan secara tidak sengaja.



Timbulnya Bercak atau Titik Basah pada Makanan


Salah satu kebiasaan lalat saat hinggap pada makanan adalah memuntahkan cairan pencernaan mereka untuk membantu melarutkan makanan padat agar bisa diserap. Proses ini dapat meninggalkan titik-titik basah kecil yang terlihat seperti noda minyak atau bercak bening.


Meskipun terlihat sepele, titik-titik ini bisa menjadi awal dari proses pembusukan. Mikroorganisme yang terbawa oleh cairan ini bisa berkembang biak dengan cepat, terutama jika makanan dibiarkan dalam suhu ruang.



Makanan Cepat Basi atau Berjamur


Lalat tidak hanya membawa bakteri, tetapi juga spora jamur. Ketika lalat hinggap di makanan, spora tersebut dapat tertinggal dan tumbuh, terutama pada makanan yang tinggi kelembapan seperti kue, buah-buahan, dan makanan berkuah. Akibatnya, makanan menjadi lebih cepat basi atau berjamur.


Jamur yang tumbuh pada makanan bisa terlihat dalam bentuk serat halus berwarna putih, hijau, abu-abu, atau bahkan hitam. Ini sangat berbahaya karena beberapa jenis jamur menghasilkan mikotoksin yang beracun bagi tubuh.



Meningkatnya Risiko Gangguan Kesehatan


Mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi lalat bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari yang ringan hingga berat. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat kontaminasi makanan oleh lalat antara lain:

  • Diare: disebabkan oleh bakteri seperti E. coli atau salmonella.

  • Tifus dan kolera: disebabkan oleh bakteri dari kotoran yang terbawa lalat.

  • Keracunan makanan: akibat toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme.

Gejala biasanya muncul dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dan dapat mencakup mual, muntah, nyeri perut, demam, dan dehidrasi.


Langkah Pencegahan agar Makanan Tidak Terkontaminasi Lalat


Untuk menghindari risiko dari makanan yang sudah terkontaminasi lalat, penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:


  • Selalu tutup makanan dengan tudung saji atau simpan dalam wadah kedap udara.

  • Simpan makanan di dalam kulkas jika tidak segera dikonsumsi.

  • Bersihkan dapur dan meja makan setelah memasak atau makan.

  • Buang sampah organik setiap hari agar tidak menarik lalat.

  • Gunakan perangkap lalat alami atau alat pengusir serangga untuk menjaga area dapur tetap bebas hama.


Langkah-langkah ini sangat efektif dalam menjaga makanan tetap higienis dan aman untuk dikonsumsi.



Makanan yang telah terkontaminasi lalat berisiko tinggi menyebabkan gangguan kesehatan serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri seperti bau tak sedap, perubahan warna dan tekstur, keberadaan telur atau belatung, titik basah, dan percepatan pembusukan atau jamur. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kita bisa lebih waspada dalam menjaga makanan tetap aman.

Selain itu, menjaga kebersihan dapur dan tempat penyimpanan makanan, serta melakukan pencegahan seperti menutup makanan dan membuang sampah secara rutin, adalah langkah sederhana namun efektif untuk melindungi keluarga dari risiko penyakit akibat makanan yang terkontaminasi lalat. Jangan abaikan hal ini demi kesehatan yang lebih baik!


 
 
 

Commentaires


whatsapp.png
THE COMPANY
HOTLINE
021 5101 6000

FAQ's

Operating Hours
HEAD OFFICE

Grand Slipi Tower Suite

F-I , 37th Floor.

Jl. S Parman, Kav 22-24 

Jakarta 11480

Phone : (021) 290 222 66

08.00 AM - 05.00 PM

( Weekdays )

FOLLOW US ON
  • LinkedIn
  • Instagram
ecoCare Group Company
Logo ecoCare Pest Control.png
TBI Putih.png
Logo ecoCare Hygiene.png
Logo ecoCare Cleaning.png

© 2024 PT. Ecocare Indo Pasifik. All Rights Reserved

bottom of page