Salah satu dampak negatif dari pertumbuhan penduduk adalah tumpukan sampah yang tidak terkendali dikarenakan kurangnya sumber daya untuk mengolahnya dengan baik. Meskipun sebenarnya pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut, namun sulitnya mengeksekusi strategi-strategi ini membuat hasil perubahan masih terasa kurang maksimal.
Berdasarkan CNN Indonesia, negara kita yang memiliki populasi terbanyak ke-4 di dunia ini menyumbang sekitar 68,5 ton sampah nasional di sepanjang 2021 kemarin, lebih tinggi setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduknya. Sampah yang mayoritas berasal dari plastik dan limbah rumah tangga ini akan mengundang hama pembawa penyakit seperti lalat untuk menyebarkan disentri hingga diare jika dibiarkan tertumpuk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Baca Juga: Bahaya Lalat Bagi Kesehatan
Seperti yang kita ketahui, lalat merupakan salah satu hama yang habitatnya banyak berada di lingkungan yang kotor. Kaki-kaki pada lalat yang hinggap pada sampah membawa banyak bakteri dan mikroorganisme patogen yang menyebabkan sakit dan keracunan pada manusia. Ketika lalat berpindah tempat dari sampah ke makanan yang akan kita konsumsi, bakteri yang tadinya menempel pada kaki lalat akan berpindah ke tubuh manusia dan membawa penyakit. Selain kerugian dari sisi kesehatan, kehadiran lalat juga dapat dijadikan indikator suatu tempat tidak higienis karena lalat lebih tertarik pada tempat yang tidak bersih.
Lalat umumnya memilih tempat pembuangan sampah apalagi yang tertumpuk sebagai tempat ideal untuk mereka bertelur dan menetaskan larvanya karena memiliki insting dalam memutuskan habitat yang cocok untuk dijadikan sumber makanan bagi larva. oleh karena itu, kita sering menjumpai belatung yang merupakan larva lalat di banyak tumpukan sampah menggunung dikarenakan telah dimanfaatkan oleh mereka sebagai tempat perkembangbiakannya.
Usaha pengendalian penyakit oleh lalat ini memerlukan partisipasi dari kita sebagai langkah awalnya! Jika kalian melihat sampah di rumah jangan dibiarkan menumpuk begitu saja dan segera buang agar tidak menjadi sarang bagi para lalat. Idealnya, kamu disarankan untuk membuang sampah setiap hari karena biasanya jika dibiarkan menumpuk akan mengalami pembusukan oleh bakteri sehingga mengeluarkan bau tidak sedap, terlebih lagi jika sampah dalam keadaan basah.
Selain itu kamu juga bisa memakai tempat sampah yang memiliki penutup agar bau tidak mengganggu dan lalat tidak bisa masuk kedalamnya. Memilah jenis sampah organik dan non-organik juga dapat dilakukan sebagai langkah alternatif dalam membuang sampah rumah tangga sebagaimana yang telah diterapkan oleh negara-negara maju agar pengolahannya menjadi lebih baik dan efisien dalam mengurangi jumlah sampah yang berserakan sembarangan.
Kamu bisa dapatkan layanan jasa pest control untuk kebutuhan industri dan rumah tangga dengan peningkatan prevention, exclusion, sanitation, dan treatment. Pelajari lebih lanjut tentang layanan pestCare!
Baca Juga: 4 Tips Ampuh Usir Lalat di Rumahmu!
Comments